Sungai Buddha Nullah di Ludhiana, Punjab, kini menghadapi pencemaran berat.
Sungai ini menjadi saluran utama limbah beracun industri dan peternakan.
Kondisi ini mengancam kesehatan masyarakat dan ekosistem sekitarnya secara serius.
Penyebab Utama Polusi Sungai Buddha Nullah
Limbah Industri dari CETP yang Tidak Terkontrol
Buddha Nullah tercemar limbah beracun dari Central Effluent Treatment Plants (CETP).
Tiga CETP utama sering membuang limbah melebihi standar lingkungan yang ditetapkan.
Beberapa CETP tidak memiliki izin lingkungan yang sah sesuai ketentuan pemerintah.
Hal ini menyebabkan pencemaran kimia berbahaya yang masuk ke aliran sungai.
Dampak Limbah Peternakan dan Desa Sekitar
Selain industri, limbah dari peternakan sapi juga mencemari sungai.
Desa-desa sekitar Ludhiana membuang limbah langsung ke sungai tanpa pengolahan.
Inisiatif lokal menyediakan vacuum tanker untuk mengurangi aliran limbah langsung.
Namun, pencemaran dari limbah organik tetap menjadi masalah besar.
Tindakan Regulasi dan Penegakan Hukum
Sidang dan Petisi di National Green Tribunal (NGT)
NGT akan menggelar sidang untuk mendengar 11 petisi pencemaran sungai Buddha Nullah.
Petisi ini menuntut tindakan hukum atas pembuangan limbah ilegal dan perusakan lingkungan.
Komite khusus dibentuk untuk menyelidiki dugaan konstruksi ilegal di tepi sungai.
Surat Peringatan dan Penegakan Izin Lingkungan
Kementerian lingkungan mengeluarkan surat peringatan kepada CETP tanpa izin resmi.
Pemerintah mendesak semua CETP untuk memiliki environmental clearance (EC).
Larangan pembangunan yang mempersempit aliran sungai mulai ditegakkan oleh NGT.
Dampak Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat
Kualitas Air yang Menurun Drastis
Kualitas air Buddha Nullah jauh di bawah standar untuk irigasi dan konsumsi.
Air tercemar mengandung bahan kimia berbahaya dan limbah organik yang membusuk.
Kondisi ini memicu penyebaran penyakit infeksi seperti kolera dan tifus.
Risiko Kesehatan bagi Penduduk Sekitar
Polusi sungai meningkatkan risiko gangguan pernapasan dan penyakit kulit.
Masyarakat yang tinggal di sekitar sungai rentan terhadap penyakit kronis dan akut.
Penelitian menunjukkan pencemaran ini juga berpotensi merusak sistem kekebalan tubuh.
Kritik Terhadap Pengelolaan Lingkungan
Kelemahan Pengawasan oleh PPCB dan Pemerintah
Punjab Pollution Control Board (PPCB) dituduh lambat bertindak terhadap pencemaran.
Ada dugaan perlindungan terhadap industri pencemar dari pemerintah lokal.
Aktivis menilai regulasi masih lemah dan proses hukum sering tertunda.
Kurangnya Transparansi dan Akuntabilitas
Kurangnya informasi publik memperparah kondisi sungai dan pengawasan.
Masyarakat kesulitan mengakses data kualitas air dan tindakan perbaikan.
Hal ini melemahkan kepercayaan warga terhadap pengelolaan lingkungan pemerintah.
Upaya Komunitas dan Inisiatif Lokal
Peran Aktivis Lingkungan dalam Penanganan Limbah
Balbir Singh Seechewal memimpin pengadaan vacuum tanker untuk desa sekitar.
Teknologi ini membantu mengurangi limbah langsung mengalir ke sungai.
Dia juga mengkampanyekan penanaman pohon untuk memperbaiki ekosistem.
Kesadaran dan Aksi Masyarakat
Organisasi masyarakat sipil aktif menggelar demonstrasi menuntut pembersihan sungai.
“Kale Pani Da Morcha” menjadi simbol perjuangan lingkungan di Ludhiana.
Mereka menuntut penegakan hukum dan penghentian pembuangan limbah ilegal.
Proyek Rehabilitasi dan Tantangan Ke Depan
Program Rejuvenasi Sungai Buddha Dariya
Proyek rehabilitasi Buddha Dariya sudah hampir selesai dengan pembangunan STP.
Sistem pengolahan limbah bertujuan mengurangi pencemaran air secara signifikan.
Namun, polusi tetap muncul karena zat padat dan limbah peternakan tidak teratasi.
Tantangan Pelaksanaan dan Keberlanjutan
Proyek menghadapi tantangan dalam pengawasan dan partisipasi masyarakat.
Pengelolaan limbah padat dan edukasi warga sangat diperlukan untuk hasil optimal.
Kolaborasi pemerintah, industri, dan komunitas adalah kunci keberhasilan.
Kesimpulan: Perlunya Sinergi dan Komitmen
Polusi di sungai Buddha Nullah adalah masalah kompleks yang melibatkan banyak pihak.
Pengawasan ketat dan penegakan hukum harus menjadi prioritas utama pemerintah.
Inisiatif lokal dan kesadaran masyarakat turut menentukan masa depan sungai ini.
Sungai bersih berarti kesehatan terjaga dan ekosistem dapat pulih secara berkelanjutan.